Kamis, 21 April 2011

Dari Gulungan Tisu Toilet Menjadi Karya Seni Yang Luar Biasa



Karya seni yang dibuat dari gulungan tisu toilet (pic inside)Gulungan Tisu toilet , mungkin bagi banyak orang gulungan tisu toilet cuma sampah kotor yang sangat tak berguna gan, tapi bagi seorang Anastassia Elias, gulungan toilet adalah sesuatu yang berguna dan berharga, karena dengan gulungan toilet, ia bisa menciptakan sebuah karya seni yang indah serta tiada duanya di dunia.






21

3

5

6

7

9

11

14

15

16

17

18

19

20

Manfaatkan kemasan bekas


400x266 Second-life-packaging-02.jpg

400x307 Second-life-packaging-03.jpg

400x302 Second-life-packaging-04.jpg

400x337 Second-life-packaging-05.jpg

400x266 Second-life-packaging-06.jpg

312x400 Second-life-packaging-07.jpg

400x337 Second-life-packaging-08.jpg

400x300 Second-life-packaging-09.jpg

400x300 Second-life-packaging-10.jpg

400x300 Second-life-packaging-11.jpg

400x270 Second-life-packaging-01.jpg

 

Perpustakaan dan Buku Terkecil seDunia


150x179 Buku_mini.gif
Mungkin kunjungan orang ke perpustakaan semakin lama semakin berkurang seiring dengan kemajuan internet yang semakin murah. Orang sudah dimanjakan dengan hal-hal yang berbau internet. Mau butuh informasi apa saja tinggal googling.

Seorang kolektor buku asal Hungaria bernama Jozsef Tari mengklaim dirinya memiliki perpustakaan terkecil sedunia dengan koleksi 
150x138 Buku_mini_01.gif
buku-buku mini yang dikumpulkannya sejak tahun 1972 (odditycentral.com).

Saat ini Jozsef sudah memiliki lebih dari 4.500 karya sastra yang sebagian besar berbahasa Hungaria, termasuk buku terkecil di dunia yang berukuran 2,9 x 3,2 mm yang paling dibanggakannya, dan beberapa buku mini produksi Amerika Serikat, Meksiko, Kanada, Australia, Jepang dan buku mini dari Indonesia.

"Saya tertarik mengumpulkan buku yang bertemakan apa saja; agama, olahraga, sastra hingga seni memasak, selama ditulis dalam bentuk buku yang ukurannya tidak lebih dari 76 mm," Jozsef menjelaskan tentang koleksi buku mininya.










Terlepas dari koleksi 4.500 buku mini, dia juga memiliki 15 jenis surat kabar miniatur, termasuk yang terkecil di dunia dengan ukuran hanya 19 x 26 mm.

Danau yang tidak membeku di Antartika

800x504 6a00d8341bf7f753ef00e55.jpg
Danau Yang Tidak Membeku Di Antartika Secara gaib alam yang menarik memperlihatkan kehebatan sihirnya : di alam salju yang ekstrem dingin diluar dugaan secara menakjubkan terdapat sebuah danau yang tidak membeku. Kutub selatan adalah dunia salju yang tidak dihuni manusia, mempunyai istilah "daratan putih". Di kutub selatan, sejauh mata memandang, tampak sehamparan luas salju yang putih mulus dan cahaya perak yang berkilauan. Tanah seluas 14 juta km persegi ini, hampir seluruhnya diselimuti oleh salju setebal ratusan hingga ribuan meter, suhu 50-60 derajat C di bawah nol, membuat segala yang ada disini kehilangan daya hidup dan fungsinya semula. Minyak Bumi disini membeku bagaikan beton aspal menjadi benda padat warna hitam, sedangkan minyak tanah disini menjadi bahan tak terbakar karena tidak mencapai titik nyala.

Namun, secara gaib alam yang menarik ini memperlihatkan kehebatan sihirnya yang menakjubkan : di alam salju yang ekstrem dingin ini di luar dugaan terdapat sebuah danau yang tidak membeku. Masalah seputar danau yang tidak membeku ini, ilmuwan mengemukakan berbagai perkiraan dan dugaan, namun hingga saat ini belum ada seorang ilmuwan pun yang dapat memberi kesimpulan yang memuaskan dan meyakinkan. Danau yang tidak membeku di kutub selatan ini memang begitu misterius, jika hendak menyingkap cadar misteri ini masih perlu penelitan lebih lanjut..

Fenomena Ganjil Danau yang Tidak MembekuSebagian besar daerah Antartika diselimuti dengan lapisan es yang sangat tebal, tebal rata-rata mencapai 1.880 meter dan lapisan es di sejumlah besar daerah mencapai lebih dari 4.000 meter, sehingga disebut "daratan es dan salju". Iklim di daratan kutub selatan sangat dingin, suhu rata-rata per tahun hanya -25 derajat C, suhu terendah mencapai -90 derajat C, karena itu juga disebut "ekstrim dingin dunia".

600x800 080310095817large.jpg

Namun, justru di atas tanah yang diselimuti dengan es dan salju yang dingin ini, terdapat danau tidak beku, benar-benar membingungkan. Pada 1960 silam, dimana setelah sarjana Jepang menganalisis data pengukurannya mendapati, suhu air di bawah lapian es tipis permukaan tersebut sekitar 0 derajat C, seiring dengan meningkatnya tingkat kedalaman, suhu air terus meningkat. Di kedalaman sepanjang 16 meter, suhu air naik 7.7 derajat C. suhu ini terus secara stabil bertahan hingga kedalamam 40 meter. Di bawah 40 meter, suhu air perlahan-lahan naik. Dan di kedalaman 50 meter, tingkat kenaikan suhu tiba-tiba melonjak drastic. Sampai pada dasar sedalam 66 meter, di luar dugaan suhu air mencapai 25 derajat C, tidak jauh berbeda dengan suhu di permukaan Dongha pada musim panas.

Bagaimana terjadinya danau yang tidak membeku di lingkungan yang sangat dingin di kutub selatan ini, sungguh membingungkan.

Dalam kurun waktu 1974-1976, dimana dalam foto yang direkam berkali-kali dari satelit bumi buatan, para ilmuwan mendapati bahwa di alam benua es kutub selatan terdapat sebuah danau yang tidak membeku seluas kurang lebih 480,36 ribu meter persegi. Danau ini kadang muncul dan kadang tak kelihatan. Pada 1981 silam, eks negara Uni Soviet dan Amerika Serikat mengirim tim survei ke kutub selatan yang dibentuk 26 personel. Mereka mencari posisi danau tersebut berdasarkan petunjuk dari foto yang direkam satelit, namun tidak ditemukan. Para tim survei hanya menemukan gelembung udara yang tak terhitung banyaknya dengan suhu agak tinggi di perairan danau yang tidak membeku tersebut.


Mengapa terdapat danau yang tidak membeku di kutub selatan ?

Setelah fenomena yang ganjil ini diumumkan, seketika menarik minat para ilmuwan, mereka melakukan penyelidikan secara mendalam terhadap hal ini dan mengemukakan berbagai pandangan mereka.

Ada yang mengemukakan bahwa itu adalah akibat percampuran antara suhu dan tekanan atmosfer dalam kondisi tertentu. Menurut mereka, bahwa di kawasan kutub selatan, karena air laut dikedalaman 500 meter tidak secara langsung bersentuhan dengan udara yang dingin, maka suhu air lebih tinggi dari suhu dipermukaan. Efek dari perbedaan suhu ini membuat air laut menghasilkan gerakan yang mengarah secara vertikal, dengan demikian akhirnya membentuk sebuah pusaran.

Dengan bersandar pada kekuatan pusaran ini, air laut di kedalaman 500 meter lalu digulung sampai ke atas permukaan laut, kemudian menjadi danau yang tidak membeku.

Dan menurut pandangan lainnya, bahwa di kawasan yang berdekatan dengan laut di kutub selatan, terdapat sejumlah lubang air asin. Lubang-lubang air asin ini dapat menyebarkan energi panas, sehingga dengan demikian membeku menjadi bongkahan es raksasa. Saat bobot bongkahan es terlalu besar, maka segenap bongkahan es-nya akan tenggelam ke dasar laut. Di bawah tekanan bongkahan es yang maha besar, air laut yang bersuhu lebih tinggi di lapisan dalam akan naik ke permukaan, lalu menjadi danau tidak beku. Setelah air danau bersentuhan beberapa saat dengan udara dingin, air danau tersebut kemudian menjadi bongkahan es raksasa, karenanya danau tidak beku itu pun lenyap.

Misteri 'Medan Magnet' Banyumas Terjawab

Fenomena ilusi gravitasi atau ilusi optik ini juga terjadi di Gunung Kelud, Jawa Timur.

Ilmuwan membantah adanya fenomena medan magnet raksasa di Banyumas, Jawa Tengah. Peristiwa bergeraknya kendaraan seperti ditarik ke arah atas sebuah 'tanjakan' di jalan kecil itu bukan karena magnet, melainkan ilusi gravitasi.

"Ini hanya ilusi optik atau ilusi gravitasi," kata pakar geologi dari Universitas Soedirman Purwokerto, Muhammad Azis, dalam perbincangan, Selasa 19 April 2011.

432x403 28_03_earth_magnetic_field.jpg

Azis saat ini masih berada di lokasi yang menghebohkan warga itu, di Desa Limpakus, Kecamatan Sumbang. Lokasi yang menghebohkan ini adalah sebuah jalan kecil yang bersanding dengan wilayah lembah atau jurang kecil.

Bila disusur dari arah utara ke selatan, secara kasat mata jalan kecil ini terlihat seperti sebuah tanjakan di arah selatan. Nah, saat mobil atau motor yang tidak dinyalakan mesinnya berdiri di atas lokasi itu, keduanya bergerak ke arah puncak tanjakan. Seperti ditarik oleh sesuatu.

Azis melakukan dua percobaan sederhana di lokasi itu. Pertama, percobaan mendasar yakni dengan menggunakan alat bantu arah mata angin, kompas. Kompas yang digunakan di lokasi itu tidak terganggu sama sekali.

Menurut Azis, bila di lokasi itu ada medan magnet raksasa, maka jarum pada kompas akan bergerak kacau tidak beraturan. "Tapi ini tidak, kompasnya normal," kata Azis. Dengan kompas ini sebenarnya sudah cukup bukti bahwa di lokasi itu tidak ada medan magnet.

Azis mencoba melakukan percobaan sederhana kedua. Dia melempar botol air mineral plastik ke arah utara. Botol itu ternyata jatuh ke arah selatan. "Ini artinya, di lokasi itu sebenarnya bukan tanjakan, tapi turunan," kata pria yang juga pakar Petrologi Mineralisasi ini.

Ternyata, lokasi yang terlihat seperti tanjakan itu sebenarnya adalah turunan. Azis pun meneliti kemiringan di lokasi itu. "Benar, di situ adalah turunan dengan kemiringan atau elevasi 2 derajat," ujar dia. Kemiringan 2 derajat itu berada sepanjang sekitar 18 sampai 20 meter. Fenomena ilusi gravitasi atau ilusi optik ini juga terjadi di Gunung Kelud, Jawa Timur.

Meski demikian, Azis mengakui batuan di lokasi itu memang memiliki sifat magnetik. "Permukaan batuan di sini memang terdiri dari lava andesit. Itu memiliki sifat magnetik," ujar pria lulusan pascasarjana Institut Teknologi Bandung ini.